Rabu, 14 November 2012

Pelantikan, Kenaikan UMK, Desa Terisolir

RiauTerkini.com : Camat Pinggir Lantik 5 Pejabat Struktural Eselon IV
Guna optimalisasi pelayanan publik dan mengisi kekosongan yang selama ini terjadi di lingkungan kerja Kecamatan Pinggir, Camat Kasmarni melantik 5 (lima) pejabat struktural Eselon IV.

Pelantikan berlangsung di gedung aula kantor Camat Pinggir, Rabu (14/11/12). Mereka yang dilantik itu antara lain; Azhar menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Tapem, Rahmat Hidayat sebagai Kasi Trantib, M.Toyib sebagai Kasi Perencanaan Program, Suryati sebagai Kasub Keuangan dan Juliasti sebagai Kasub Umum.

Dalam sambutannya, Camat Pinggir, Kasmarni berharap kepada pejabat kecamatan yang baru saja dilantik agar dapat bersunggung-sungguh mengemban tugas yang telah diembannya.

“Sehingga nantinya pelayanan terhadap masyarakat atau mutu pelayanan publik di Kecamatan Pinggir akan meningkat lagi,” harapnya.

RiauTerkini.com : Demo di Kantor Bupati Siak, Seratusan Buruh Tuntut Kenaikan UMK
Buruh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja-Serikat Buruh se-Kabupaten Siak, Rabu (14/11/12) berdemo di kantor bupati setempat menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Para pendemo ini merupakan buruh di perusahaan sektor perkebunan, perkayuan, pabrik kertas dan pulp serta perusahaan perkebunan kelapa sawit. Aksi demonstrasi ini mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polres Siak.

Para pengunjukrasa ini akhirnya diterima Asisten Ekonomi dan Pembangunan, yakni Syafri Lenti. Dalam aspirasinya, para buruh ini selain menuntut kenaikan UMK juga meminta Disnaker Siak meningkatkan kwalitas fungsi kepengawasan serta menindak tegas terhadap pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan.

Terutama dalam hal UMK yang sudah disepakati tidak diimplementasikan dilapangan, perusahaan yang tidak memiliki Jamsostek dan jaminan pelayanan kesehatan, PHK sepihak.

Menanggapi tuntutan para buruh tersebut, Syari Lenti mengatakan bahwa seluruh aspirasi ini ditampung dan segera diberitahukan kepada Bupati Siak Syamsuar dan Dinas yang terkait.

"Dalam hal ini, saya mewakili Bupati karna Bupati tidak berada ditempat. Dalam hal ini, seluruh aspirasi tuntutan rekan-rekan buruh ditampung seluruhnya dan dalam waktu dekat akan diberikan kepada bupati," terang Syari Lenti.

Selain itu, salah satu perwakilan para buruh sempat mengungkapkan untuk diagendakan berjumpa dengan Bupati Syamsuar untuk beraudiensi tentang mensejahterakan buruh.

Menanggapi hal itu, Syari Lenti mengatakan bahwa permintaan tersebut tentunya akan diagendakan sesuai dengan jadwal kesibukan bupati. "Untuk itu nantinya kita akan sampaikan, dan untuk beraudiensi dengan bupati, tentunya dijadwalkan kembali," ungkapnya.

Setelah mendengarkan tanggapan dari perwakilan Bupati Syamsuar, maka seluruh buruh tersebut membubarkan diri dengan tertib.

RiauTerkini.com : Banjir Rendam Badan Jalan, Sejumlah Desa di Kerumutan Pelalawan Terisolir
Curah hujan yang tinggi sejak dua pekan terakhir menyebabkan sungai Kerumutan yang melintasi Desa Tanjung Kuyo dan Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan meluap.

Sehingga badan jalan yang dinilai rendah dan menghubungkan sejumlah desa menjadi terendam dan akses terputus. Hal itu membuat sejumlah warga desa tak bisa beraktifitas. Warga berharap kondisi badan jalan yang rendah, agar dilakukan pembenahan dengan cara dilakukan penimbunan serta di kiri dan kanan badan jalan agar dibangun turap.

Demikian hal itu dikatakan Syaharudin, selaku Ketua Kerapatan Pemuda Petalangan (Kepungan), saat meninjau badan jalan yang terendam. Disebutkan Syahar, jika Pemkab tidak segera mencarikan solusi terhadap akses jalan tersebut, diyakini sejumlah desa akan terisolir dan bahaya banjir akan terus menerus menghantui.

"Solusinya badan jalan mesti ditinggikan dari permukaan sungai dengan cara ditimbun, kemudian disisi kiri dan kanan badan jalan dibangun turap agar air sungai tak meluber ke badan jalan", ungkapnya.

Dia menambahkan, kondisi banjir di beberapa titik badan jalan yang digenangi air mencapai ketinggian 1 meter lebih itu, sambung Ketua organisasi kepemudaan Kepungan, membuat aktifitas masyarakat sangat terganggu. Pasalnya warga tak bisa kemana-mana dengan ketinggian air lebih dari 1 meter di badan jalan dan terpaksa warga memilih berdiam diri di rumah.

"Saat banjir warga tak bisa melewati jalan dengan kendaraan roda dua dan roda empat, hanya kendaraan jenis mobil Ranger atau Ford yang bisa lewat, itu pun mesti super hati-hati, selain takut terperosok ke lobang yang dalam, arus air yang menggenangi badan jalan juga sangat deras", beber Syahar.

Sementara itu, Sontok Singh dan Sunardinata, warga setempat menyebutkan, badan jalan digenangi air tersebut telah berlangsung lebih dari sepekan. Celakanya, kondisi itu telah berlangsung setiap tahunnya.

"Banjir yang menggenangi badan jalan ini terjadi setiap tahunnya, setiap tahunnya telah menjadi langganan. Sehingga jika kondisi begini terpaksa menyetok keperluan sehari-hari dengan jumlah yang banyak, karena tak bisa keluar masuk dengan gampang,” ungkapnya. Terkadang, dalam keadaan darurat terpaksa menggunakan perahu. Jika pemerintah tak segera mencarikan solusinya, banjir akan terus menghantui daerah itu. Tak badan jalan saja yang “berkuah”, sejumlah rumah juga ikut terendam, hanya saja debit air tak terlalu tinggi dan belum ada korban jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar