Selasa, 20 November 2012

Angkota Jakarta Mogok, Jokowi di Demo Organda

Hari ke-36 Jokowi, Jokowi Sudah Siap Hadapi Unjuk Rasa Organda
Gubernur DKI Jokowi sudah bersiap menghadapi unjuk rasa dari organisasi angkutan darat (Organda). Dia pun mempersilakan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya dengan tertib.

"Oh ndak apa-apa, kalau ke sini ya kita terima," kata Jokowi di balai kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (20/11/2012).

Jokowi tiba di balai kota pukul 07.45 WIB. Dia menggunakan kendaraan Toyota Innova bernopol B 1123 RFR. Jokowi menggunakan pakaian dinas coklat.

Jokowi melanjutkan, pihak Pemrov DKI sudah mengantisipasi unjuk rasa yang dilakukan Organda. Termasuk soal akan ada aksi pemogokan angkutan.

"Tadi malam suruh kita siapkan, kita siapkan bus untuk penumpang," terangnya.

Rencananya, ribuan massa organda akan mendatangi balai kota pagi ini. Mereka menuntut agar Jokowi menolak pengesahan Perda No 12/2003 yang isinya antara lain mencantumkan penghapusan mikrolet. Jokowi memang tengah menggodok rencana hibah 1.000 busa untuk angkutan umum.


Organda Demo di Kantor Jokowi, Lalin Macet
Ratusan sopir yang tergabung dalam organisasi angkutan darat (Organda) demo di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota menuntut Perda soal restribusi dicabut. Angkutan umum yang diparkir di bahu jalan mengakibatkan lalu lintas di kawasan itu macet.

Sedikitnya 200 sopir berkumpul di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Para sopir serius mendengarkan orasi-orasi yang memperjuangkan hak-hak mereka. Layaknya aksi, para sopir juga mengusung aneka poster bertuliskan antara lain "Turunkan Udar Pristono, antek-antek kapitalis", "Cabut Raperda yang zholim yang menyengsarakan rakyat", dan "Awas kapitalis transportasi."

Koordinator aksi, Abdul Gafur, mengklaim aksi ini bakal diikuti 3.000 orang dengan 1.500 armada mulai dari mikrolet, bus kecil, bus antar kota dan lainnya.

Organda meminta pencabutan Perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi khusus yang terkait dengan angkutan umum karena membebani dan tidak rasional.

"Kami menolak pengesahan Raperda tentang transportasi sebagai pengganti Perda nomor 12 tahun 2003 karena di dalamnya salah satu pasalnya akan menghapus mobil-mobil kecil karena nanti akan dibuat mobil sedang dan mobil besar. Di Raperda itu kita temukan pasal-pasal krusial yang mengancam keberadaan bus kecil," ujar Abdul.

Pengamatan detikcom, seratusan kopaja, mikrolet 27, 05, 09, 02, 10, warna merah dan biru dengan bermacam jurusan antara lain Kalimalang Rawamangun, Cilincing-Turi, Sunter-Pd Margonda Kota diparkir di bahu jalan arah Indosat dan arah Gambir.

Hal itu mengakibatkan kendaraan yang hendak menuju ke arah Gedung Indosat mengalami kemacetan yang lumayan panjang.

Sementara itu, ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres, Polsek dan Satpol PP menjaga aksi Organda.

"Kita turunkan 350 personel untuk mengamankan aksi ini," kata Kapolsek Gambir
AKBP Tatan Dirsan. Aksi hingga kini masih berlangsung damai.

Inilah Angkutan-angkutan Umum yang Mogok Operasi di DKI Jakarta
Angkutan-angkutan umum banyak yang melakukan pemogokan hari ini. Pemogokan ini membuat para penumpang kesulitan untuk mendapatkan bus sehingga terlambat untuk berangkat ke kantor.

TMC Polda Metro Jaya, Selasa (20/11/2012), menyatakan pemogokan ini dilakukan di berbagai trayek angkutan umum di Jakarta. Petugas meminta agar penumpang mencari alternatif angkutan lain untuk beraktifitas. Beberapa bus dan angkot yang melakukan pemogokan hari ini adalah:

- Kopaja 616 jurusan Cempedak-Blok M
- Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus-Senen
- Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang
- Kopaja 95 jurusan Rawabokor-Taman Anggrek
- Kopaja 93 jurusan Kalideres-Tanah Abang
- Kopaja 87 jurusan Kalideres-Muara Angke
- Mikrolet 17 jurusan Grogol-Kebayoran
- KWK 05 jurusan Pasar Minggu-Rawajati
- KWK 14 Grogol-Rawa Buaya
- KWK 03 Grogol-Meruya

Sementara itu ratusan sopir yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) demo di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota menuntut Perda soal retribusi dicabut. Angkutan umum yang diparkir di bahu jalan mengakibatkan lalu lintas di kawasan itu macet. Sedikitnya 200 sopir berkumpul di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.


Angkot Jakarta Mogok, Ojek Ketiban Rezeki
Hampir seluruh angkot di Jakarta mogok. Akibatnya penumpang telantar. Ojek pun ketiban rezeki.

Salah satu penumpang, Hani, mengaku menumpang ojek dari kawasan Ranco, Pasar Rebo, menuju kawasan Pasar Minggu. Angkot yang bisa dia digunakannya yakni S-15A jurusan Pasar Rebo-Ragunan mogok. Akibatnya kocek Rp 15 ribu dia keluarkan.

"Angkot S-15A dan S-15 katanya mogok. Biar cepat naik ojek saja," ujar Hani kepada detikcom, Selasa (20/11/2012).

Ribuan sopir angkot yang dimotori organda mendatangi balai kota pagi ini. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Widodo) menolak pengesahan Perda No 12/2003 yang isinya antara lain mencantumkan penghapusan mikrolet. Jokowi memang tengah menggodok rencana hibah 1.000 bus untuk angkutan umum.

Inilah beberapa bus dan angkot yang melakukan pemogokan hari ini:
  • Kopaja 616 jurusan Cempedak-Blok M
  • Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus-Senen
  • Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang
  • Kopaja 95 jurusan Rawabokor-Taman Anggrek
  • Kopaja 93 jurusan Kalideres-Tanah Abang
  • Kopaja 87 jurusan Kalideres-Muara Angke
  • Mikrolet 17 jurusan Grogol-Kebayoran
  • KWK 05 jurusan Pasar Minggu-Rawajati
  • KWK 14 Grogol-Rawa Buaya
  • KWK 03 Grogol-Meruya

Jokowi: Penghapusan Bus Kecil? Itu Miskomunikasi Saja
Gubernur DKI Jokowi dengan tegas menyangkal akan menghapus angkutan umum kecil dan menggantikannya dengan bus sedang di Jakarta. Dia mengatakan ada miskomunikasi sehingga sopir angkot punya pendapat yang berbeda.

"Ada penghapusan bus kecil? Itu salah itu, miskomunikasi saja. Intinya semangatnya adalah kita ingin yang kecil-kecil tetap hidup," jelas Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Jokowi mengatakan jangan sampai angkutan umum kecil hilang dari peredaran berganti dengan pengusaha bermodal besar. Pemprov DKI akan melindungi masyarakat dan pengusaha kecil dengan syarat.

"Tapi juga ada catatan, asalkan mau diatur dengan manajemen kota yang baik," imbaunya.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI menolak rencana Pemprov DKI menggantikan angkutan kota kecil dengan bus sedang dan bus besar. Hal itu dinilai tak layak karena bus sedang tak bisa menjangkau hingga masuk ke pemukiman warga.

"Itu sudah saya sampaikan ke anggota Baleg DRPD DKI, kami keberatan ada di rancangan Perda. Ada upaya dari Pemprov akan menggantikan 4 unit mikrolet diganti 1 bus sedang. 1 Metromini menggantikan 4 KWK mikrolet, dan itu harus dihapuskan, secara fisik harus hilang dijadikan 1 Metromini, kebijakan tidak lazim," kata Ketua Organda DKI Sudirman ketika dihubungi, Selasa (20/11/2012).

Sudirman menambahkan kebijakan itu tidak layak. Angkot kecil bisa menjangkau hingga ke pemukiman warga.

"Tidak layak. Jelas KWK bisa menjangkau masing-masing daerah pemukiman. Kalau Metromini bagaimana bisa masuk (pemukiman) jalannya," imbuhnya.

Sebelumnya hari ini, banyak angkot mogok karena menolak angkot kecil diganti bus sedang dan besar. Berikut angkutan yang mogok hari ini:

- Kopaja 616 jurusan Cempedak-Blok M
- Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus-Senen
- Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang
- Kopaja 95 jurusan Rawabokor-Taman Anggrek
- Kopaja 93 jurusan Kalideres-Tanah Abang
- Kopaja 87 jurusan Kalideres-Muara Angke
- Mikrolet 17 jurusan Grogol-Kebayoran
- KWK 05 jurusan Pasar Minggu-Rawajati
- KWK 14 Grogol-Rawa Buaya
- KWK 03 Grogol-Meruya

Temui Sopir Angkot Demo di Balai Kota DKI, Jokowi Sampaikan 2 Hal
Gubernur DKI Jakarta Jokowi menemui sopir angkot dan bus yang menggelar demonstrasi di depan Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Jokowi dielu-elukan oleh ratusan sopir angkutan umum yang berkumpul di depan kantornya itu.

Pantauan detikcom, Selasa (20/11/2012), Jokowi keluar dari Balaikota dengan berjalan kaki. Jokowi terlihat mengenakan seragam coklat-coklat. "Hidup Pak Jokowi, hidup Pak Jokowi," teriak para sopir angkot itu saat Jokowi keluar dari Balai Kota.

Jokowi kemudian naik ke mobil komando berisi sound system yang digunakan para sopir untuk berdemonstrasi. Sopir-sopir kemudian berkeliling di seputar Jokowi untuk mendengarkan penjelasan Jokowi mengenai tuntutan mereka.

"Saya hanya ingin menyampaikan dua hal," kata Jokowi memulai pidatonya di hadapaan ratusan demonstan.

Jokowi mengatakan, masalah Perda Nomor 03 Tahun 2012 yang ditolak oleh para sopir angkutan merupakan Perda yang dibuat pada masa yang lalu. "Setelah rekomendasi DPRD saya terima, detik itu saya akan buat Pergub untuk membebaskan, dengan catatan sudah ada rekomendasi dari Dewan. Sebentar lagi saya telepon Dewan agar rekomendasinya dipercepat," katanya.

Sedangkan masalah Raperda transportasi, Jokowi meminta agar para sopir angkutan untuk menyampaikan aspirasinya ke DPRD. "Yang jelas saya ingin yang kecil-kecil ini tetap hidup dengan baik sehingga ketika Raperda sudah ada semangatnya untuk yang kecil dan jangan sampai yang hidup pemodal besar," kata Jokowi dengan disambut tepuk tangan pengunjuk rasa.

Jokowi mengatakan, masalah mengenai Raperda ada di DPRD dan dirinya tak bisa mengubahnya. "Jadi saya sampaikan aspirasinya ke Dewan dan ke Kepala Dinas agar semangat melindungi yang kecil dipertahankan tapi masyarakat juga harus mau diatur dengan Dewan Daerah, mau tidak ?" kata Jokowi.

"Mau!" teriak para sopir angkot tersebut.

"Ya sudah rampung," kata Jokowi.

Jokowi kemudian turun dari mobil komando dan kembali masuk ke dalam Balai Kota.
Sumber detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar